Proses Produksi Percetakan


A.     Sejarah Percetakan di Indonesia
Perlu Anda ketahui bahwa dunia percetakan baru dikenal oleh masyarakat Indonesia pada tahun 1659. Di zaman VOC, percetakan pertama yang diberi nama Almanak Tijdboek. Karena dianggap membahayakan, VOC akhirnya menutup percetakan tersebut dan akhirnya ditutup pada tahun 1745. Pada sekitaran abad ke-18 masa dimana VOC mulai akan dibubarkan dan usaha percetakan swasta semakin berkembang menjadi usaha penerbitan.


Gambar 1. Percetakan di zaman VOC

Di dalam sejarah percetakan di Indonesia menganggap bahwa R.M. Tirtoadisoerjo merupakan pelopor sekaligus perintis usaha percetakan dikalangan pribumi. Sebelumnya beliau memiliki nama R.M. Djokomono ang mendirikan toko buku, alat tulis serta toko lata tulis Jawa. Pada tahun 1904 beliau berhasil menerbitkan majalah lalu diikuti dengan penerbitan surat kabar di Bandung. Bahkan surat kabar tersebut pernah dicetak sebanyak 2000 eksemplar dan termasuk dalam jumlah yang besar di kala itu.


Gambar 2. R.M. Tirtoadisoerjo

B.     Definisi Percetakan
Percetakan adalah sebuah proses industri untuk memproduksikan missal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta di atas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Dia merupakan sebuah bagian penting dalam penerbitan dan percetakan transaksi.
Banyak buku dan koran sekarang ini biasanya dicetak menggunakan teknik percetakan offset. Image yang akan dicetak di print diatas film lalu di transfer ke plat cetak. Warna-warna bisa didapatkan dengan menimpakan beberapa pola warna dari setiap pelat offset sekaligus.
Teknik percetakan umum lainnya termasuk cetak relief, sablon, rotogravure, dan percetakan berbasis digital seperti pita jarum, inkjet, dan laser.
Dikenal pula teknik cetak poly untuk pemberian kesan emas dan perak ke atas permukaan dan cetak emboss untuk memberikan kesan menonjol kepada kertas.

C.     Jenis-jenis teknik dalam produksi
Jenis-jenis tenik cetak terdiri dari;
1.    Teknik cetak tinggi atau biasa disebut juga letterpress/ Boekdruk/ Buchdruk, yaitu bagian yang mencetak/ image (BM) lebih tinggi dari bidang yang tidak mencetak / non-image (BTM)
2.  Teknik cetak dalam atau biasa disebut disebut dengan Rotogravure/ Intaglio printing, yaitu bagian yang mencetak/ image (BM) lebih rendah dari bidang yang tidak mencetak/ non-image (BTM)
3.  Teknik cetak saring atau yang biasa kita jumpai yakni sablon/ screen printing, yaitu bagian yang mencetak/ image (BM) berbeentuk saringan atau lubang.
4.    Teknik cetak datar atau disebut juga cetak offset/ offset printing, yaitu bagian yang mencetak/ image (BM) sama tinggi dari bidang yang tidak mencetak/ non-image (BTM).

Sumber: Asmoro, Siwi Widi. 2019. Produk Kreatif dan Kewirausahaan Program Kompetensi Keahlian Multimedia SMK/MAK Kelas XII. Pertama. Yogyakarta:ANDI

0 Comments: